Anemia - Gejala, penyebab, komplikasi dan cara mengobati

Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah.

Anemia dapat terjadi sementara atau dalam jangka panjang, dengan tingkat keparahan yang bisa ringan atau berat. anemia merupakan gangguan darah atau kelainan hematologi yang terjadi ketika kadar hemoglobin ( sel darah merah yang mengangkut oksigen ) berada di bawah normal.

Orang dewasa dikatakan anemia bila kadar henodlobinnya di bawah 14 gram per desiliter untuk laki-laki, dan di bawah 12 gram per desiliter untuk perempuan. apa bila kadar hemoglobin di bawah 8 gram per desiliter , anemia sudah tergolong berat dan disebut anemia gravis. untuk mengatasi anemia tergentung penyebab yang mendasarinya mulai dari konsumsi suplemen penambah darah, tranfusi darah sampai dengan operasi.

Penyakit anemia merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah lebih rendah dari jumlah normal. oleh karena itu tubuh yang tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen akan mengalami anemia. akibatnya, mudah lelah atau lemah selain itu mungkin muncul nyeri kepala, sesak atau pusing.


Penyebab anemia 
anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat ( hemoglobin) yang mengkibtkan sel-sel dalam tubuh tidak cukup oksigen dan tidak berfungsi secara normal (hipoksemia)
penyebab anemia terdiri dari 3 kondisi

1. kehilangan darah secara berlebihan
2. produksi sel darah merah yang kurang
3. hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat

Klasifikasi anemia

1. anemia akibat pendarahan
anemia dapat disebabkan oleh pendarahan berat yang terjadi secara perlahan dalam waktu yang lama atrau terjadi seketika. penyebabnya bisa cidera, gangguan menstruasi, wasir, peradangan pada lambung, kanker usus, atau efek samping obat, seperti obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS). Selain itu anemia karena pendarahan juga bisa merupakan gejala cacingan infeksi cacing tambang yang menghisap darah dari dinding usus.

2. anemia karena kekurangan zat besi
kekurangan zat besi membuat tubuh tidak mampu menghasilkan hemoglobin. kondisi ini bisa terjadi akibat kurangnya asupan zat besi dalam makanan, atau karena tbuh tidak mampu menyerap xat besi, misalnya karena penyakit celiac.

3. anemia pada masa kehamilan
ibu hamil memiliki nilai hemoglobin yang lebih rendah dari nilai normal. meskipun demikian, kebutuhan hemoglobin mengikat saat hamil. sehingga di butuhkan lebih banyak zat pembentuk hemoglobin, yaitu zat besi vitamin b12 dan asam folat. bila asupan ketida nutrisi tersebut kurang, dapat terjadi anemia yang bisa membahayakan ibu hamil maupun janin.

4. anemia hemolitik 
anemia hemolitik terjadi ketika penghancuran sel darah merah lebih cepat dri pembentukannya. kondisi ini dapat di turunkan dari orng tua, atau didapat setelah lahir akibat kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit auto imun, serta efek smping obat obatan seperti paracetamol, penisilin dan obat antimalaria.

5. anemia aplastik
anemia aplastik terjadi ketika kerusakan pada sum-sum tulang membuat tubuh tidak mampu lagi menghasilkan sel darah merah dengan optimal. kondisi ini di duga di picu oleh infeksi, penyakit autoimun, paparan zat kimia beracun, serta efek samping oabat antibiotik dan obat untuk mengatasi rheumatoid arthitis.

6. anemia akibat penyakit kronis
beberapa penyakit dapat mempengaruhi pembentukan sel darah merah , terutama bila berlangsung dalam jangka panjang, beberapa di antaranya adalah penyakit crohn, penyakit gingal, kanker, dan HIV/AIDS.

7. anemia sel sabit ( sickles acell anemia{)
anemia sel sabit disebabkan oelh mutasi (perubahan) genetik pada hemoglobin. akibatnya, hemoglobin menjadi lengket dan berbentuk tidak normal, yitu seperti bulan sabit. seseorang bisa terserang anemia sel sabit apabila memiliki kedua orang tua yang sama sama mengalami mutasi genetik tersebut.

8. thalasemia
thalasemia disebabkan oleh mutasi gen yang memengruhi produksi hemoglobin. seseorang dapat menderita thalasemia jika satu atau dua orang tuanya memiliki kondisi yang sama.

9. anemia karena kekurangan asam folat

11. anemia karena kekurangan B12

Gejala anemia
gejala anemia sangat bervariasi. tergantung penyebabnya

1. sakit kepala dan pusing
2. lemas dan cepat lelah 
3. sering mengantuk
4. kulit pucat
5. nafas pendek ( sesak )
6. nyeri dada
7. selalu merasa mudah marah
8. mengalami sulit konsentrasi 
9. kuku menjadi rapuh
10.lida terasa sakit 
11. warna biru hingga putih pada mata 
12. dingin di tangan dan kaki 
13. detak jantung yidak teratur

Diagnosis anemia 

untuk memnentukan seseorng kekurangan hemoglobin biasanya dokter akan melakukan hitung darah lengkap. dengan memeriksa sampel darah pasien, 
kadar hemoglobin normal tergantung pada usia, kondisi dan jenis kelamin. seseorang dikatakan kekurangan sel darah merah (hemoglobin) jika dibawah angka berit :
1. anak-anak 11-13 gram per desiliter
2. ibu hamil 11 gram per desiliter
3. laki-laki 14-18 gram per desiliter
4. perempuan 12-16 gram per desiliter

selain tes darah, juga di cari penyebab anemia dengan melakukan test

1. endoskopi, guna melihat apakah usus dan lambung mengalami pedarahan 
2. USG panggul, guna mengetahui penyebab gangguan menstruasi yang menimbulkan anemia
3. periksaan aspirasi sumsum tulang, guna mengetahui tingkat kematangan sel dari pabriknya                  langsung
4. pemeriksaan sampel cairan ketuban saat kehamilan guna mengetahui kemungkinan janin                      menderita  kelainan genetik yang menyebabkan anemia

Pengobatan anemia

metode pengobatan anemia tergsntung pada jenis anemia yang di derita pasien.oleh karena itu dokter tidak langsung memberikan pengobstan tanpa mengetahui penyebab anemia yang di derita pasie 

1. anemia karenana kekurangan zat besi, kondisi ini bisa di atasi dengan mengkonsumsi makanan            dan  suplemen yang mengandung zat besi. pada kasus yang parah harus dilakukan tranfusi darah.
2. anemia pada masa kehamilan, konsisi ini di tangani dengan pemberian suplemen zat besi, vitamon      B12, dan asam folat
3. anemia akibat pendarah, kondisi ini diobati dengan menghentikan pendarahan. bila di perlukan            dokter akan memberik suplemen atau ttanfusi darah
4. anemia aplastik pengobatannya dengan tranfusi darah dan transplantasi sumsum tulang ( cangkok        sumsum tulang )
5. anemia hemolitik dengan menghentikan mengkonsumsi obat yang memicu anemia hemolitik.
6. anemia penyakit kronis dengan pengobatan tranfusi darah dan di suntuk hormon eritropetin untik        meningkatkan sel darah merah
7. anemia sel sabit dapat di berikan suplemen zat besi, asam folat, cangkok susmsum tulang, dan            pemeberian khemoterapi. 
8. thalasemia dpat diatasi dengan pemberian suplemen zat asam folat, tranfusi darah, cangkok                  sumsum tulang dan pengangkatan limpa.


Komplikasi anemia

jika dibiarkan tanpa penanganan  dapat berisiko 
1. kesulitan melakukan aktivita akibat kelelahan
2. masalah pada jantung, seperti gangguan irama jantung, dan gagal jantung
3. ganggun pada paru-paru misalnya hipertensi pulmonal
4. komplikasi kehamilan
5. gangguan proses tumbuh kembang
6. kerusakan otak
7. kematian

Pencegahan anemia

anemia dapat di cegah dengan pola makan yang kaya nutrisi terutama 
1. makanan yang kaya zat besi dan asam folat, seperti daging, sayur, kacang-kacangan, sayuran dll
2. makanan yang kaya vitamin B12 seperti susu, dan produk turunannya
3. buah-buahan kaya vitamin c 

Posting Komentar untuk "Anemia - Gejala, penyebab, komplikasi dan cara mengobati"