Apendisitis, Penyebab, Gejala, Pencegahan, Pengobatan , Komplikasi
Definisi Apendisitis
Penyebab Usus Buntu
Komplikasi Usus Buntu
Tanda Gejala Usus Buntu
Apendisitis adalah peradangan mukosa apendik yang kemudian meluas, menimbulkan gejala nyeri abdomen akut pada kuadran kanan bawah, dapat disertai dengan demam, mual, dan muntah. Diagnosis apendisitis biasanya ditegakkan secara klinis dengan menanyakan riwyat penyakit, gejala, dan pemeriksaan fisik. Tes diagnostic dilakukan apabila gambaran klinis tidak jelas, atau meragukan .
Perlu diketahui usus buntu adalah ujung yang tertutup dan sempit. Kindisi ini membuat cacing seperti tabunng hingga inci panjangnya yang mengikat ke cecum (bagian pertama dari usus) dengan nama anatomisnya adalah appendix, vermiform appendix yang berarti sambungan seperti ulat. Dinding appendix sendiri mengandung jaringan getah bening yang merupakan bagian sistem kekebalan tubuh yang menghasilkan antibody.
Rang usus buntu atau dalam bahasa medisnya disebut apendisitis adalah peradangan pada apendik vermiformis (umbai cacing/usus buntu). Radang usus buntu dibagi menjadi dua tipe yaitu, radang usus buntu akut dan radang usus buntu kronis.
Radang usus buntu kronis terjadi ketika usus buntu tersumbat oleh fese, benda asing, kanker, ataupunoleh pembengkakan usus buntu akibat infeksi. Usus ini besarnya kira-kira sejari kelingking dan terhubung pada usus besar yang letaknya pada bagian perut kanan bawah.
Penyakit usus buntu ini umumnya disebabkan oleh infeksi, namun factor pencetusnya ada beberapa kemungkinan yang sampai sekarang belum diketahui secara pasti.
Diantaranya adalah factor penyumbatan (obstrujsi) pada lapisan saluran (lumen)ependiks oleh timbunan tinja yang keras (fekalit) hyperplasia (pembesaran) jaringan limfoid, penyakit cacing, parasit, benda asing dalam tubuh, kanker primer dan striktur.
Tinja manusia sangat mungkin sekali telah tercemar oleh bakteri Escherichia Coli, dimana hal inilah yang sering kli mengakibatkan infeksi yang berakibat pada peradangan usus buntu. Selain itu, konsusmsi cabai bersama bijinya atau jambu klutuk beserta bijinya yang tak tercerna dalam tinja dapat menyelinap kesaluran apendik sebagai benda asing. Begitu pula terjadi pengerasan tinja (konstipasi) dalam waktu lama, dan pada akhirnya menjadi tempat bakteri bersarang dan berkembang biak sebagai infeksi yang menimbulkan peradangan usus buntu.
Peradangan atau pembekakan pada usus buntu yang menyebabkan aliran cairan limfe dan darah tidak semnpurna pada usus buntu (appendix) akibatnya tertekan. Kondisi ini membuat usus buntu mengalami kerusakan dan terjadi pembusukan (gangrene) karena sudah tak mendapatkan asupan makanan.
Jika tidak ditangani dan dibiarkan begitu saja maka akan terjadi pembusukan pada usus buntu. Pembususkan usus buntu ini menghasilkan cairan bernanah, apabila toidak segera ditangani maka akibatnya usus buntuh akan pecah (prforasi/robek) dan nanah tersebut yang berisi bakteri menyebar ke rongga perut. Dampaknya adalah infeksi yang semakin meluas dan mengakibatkan infeksi pada rongga perut (peritonitis).
Tanda Gejala Usus Buntu
Beberapa gejala pda usus buntu diantaranya :
1. Radang usus buntu akut
Pada kondisi ini gejala yang ditimbulkan akan panas tinggi, mual muntah, dan nyeri prut kanan bawah. Namun tidak semua orang akan menunjukkan gejala seperti ini, biasanya bersifat meriang atau mual saja.
2. Radang usus buntu kronik
Pada stadium ini yang timbul sedikit mirip dengan sakit maag dimana terjadi nyeri samar (tumpul) didaerah sekitar pusar dan terkadang demam yang hilang timbul. Seringkali disertai dengan rasa mual, bahkan kadang muntah, kemudian nyeri itu akan berpindah ke perut kanan bawah dengan tanda-tanda yang khas pada apendisitis akut.
Penyebaran rasa nyeri akan bergantung pada letak usus buntu iti sendiri terhadap usus besar. Apabila ujung ussu buntu menyentuh saluran kencing urute, nyerinya akan sama dengan sensasi nyeri kolik saluran kemih dan mungkin ada gangguan berkemih.
Sementara bila posisi usus besarnya ke belakang, rasa nyeri muncul pada pemeriksaan tusuk dubur dan tusuk vagina. Pada posisi usus buntu lain, rasa nyeri mungkin tidak begitu spesifik .
Diagnosis Usus Buntu
Ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakyukan untuk menentukan penyakit usus bunu diantaranya
1. Pemeriksaan fisik
Pada apendisitis akut, pembengkakan (swelling) rongga perut dimana dinding perut tampak mengencang (distensi). Pada perabaan (palpasi) di daerah perut kanan bawah, sering kali bila ditekan terasa nyeri dan bila tekanan dilepas juga terasa nyeri (Blumberg sign) yang merupakan kunci dari diagnosis apendisitis.
Dengan tindakan tungkai kanan dan pada paha ditekuk kuat atau tungkai diangkat tinggi-tinggi, maka rasa nyeri perut bias semakin parah.
Kecurigaan adanya peradangn usus buntu semakin bertambah bila pemeriksaan dubur dan vagina menimbulkan rasa nyeri juga, suhu dubur (rectal) yang lebih tinggi dari suhu ketiak (axilla), lebih menunjang lagi adanya radang usus buntu.
2. Pemeriksaan Laboratoium
Pada pemeriksaan laboratorium drah, yang dapat ditemukan adalah kenaikan sel darah putih (leukosit)hingga sekitar 10.000-18000/mm3. Jika terjadi peningkatan yang lebih dari itu, maka kemungkinan apendik sudah mengalami perforasi (pecah).
3. Pemeriksaan radiologi
Pemeriksan ultrasonografi (USG) cukup membantu dalam penegakkan diagnosis apendisitis (71-97%), terutama untuk wanita hamil dan anak-anak. Tingkat ke akuratan yang paling tinggi adalah dengan meriksaan CT scan (93%-98%) dengan CT scan dapat terlihat jelas gambaran apendik .
Pencegahan
Beberapa cara yang bisa di terapkan untuk mencegah terjadinya penyumbatan yang berujung apendisitis :
1. Makan makanan yang berserat
2. Minum air putih
3. Makan dengan tenang
4. Mengkonsumsi makanan yang mengandung probiotik
5. Rutin cek kesehatan kesehan ke dokter
Penatalaksanan
Penatalaksanaan apendisitis adalah dengan ependektomi, apendektomi dapat dilakukan dengan laparoskopi dan laparatomi. Apendektomi melalui laparoskopi memiliki beberapa keunggulan yaitu nyeri pasca operasi yang lebih ringan, hasil estetik yang lebih baik, resiko infeksi yang lebih rendah, dan waktu penyembuhan lebih cepat.
Posting Komentar untuk "Apendisitis, Penyebab, Gejala, Pencegahan, Pengobatan , Komplikasi"
Posting Komentar