Abdominal Pain - Pengobatan Gejala Abdominal Pain
Definisi Abdominal Pain
Abdominal pain (nyeri abdomen) merupakan sensasi subjektive tidak menyenangkan yang terasa di seriap regio abdomen. Nyeri abdomen akut biasanya digunakan untuk menggambarkan nyeri dengan onset mendadak, dan atau durasi pendek. Sedangkan nyeri abdomen kronis biasanya berlanjut, baik yang menjalar dalam waktu lama atau berulang hilang timbul. Nyeri kronis dapat berhubung dengan eksaserbasi akut ( Pierce A. Grace & Neil R. Borley, 2007 ).
Abdominal pain (nyeri abdomen) adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan rasa sakit dan tidak nyaman yang terjadi pada area perut. Nyeri perut bisa tergolong ringan sampai berat.
Nyeri perut juga bisa terjadi secara terus menerus atau datang dan pergi. Kondisi tersebut dapat berlangsung dan pergi. Kondisi tersebut dapat berlangsung sebentar atau terjadi selama beberapa minggu, bulan, atau tahun.
Jenis-jenis Nyeri
1. Nyeri Viseral
Nyeri viseral terjadi bila terdapat rangsangan pada organ atau struktur dalam rongga perut, misalnya karena cedera atau radang.
2. Nyeri somatik
Nyeri somatik terjadi karena rangsangan pada bagian yang dioersarafi saraf tepi, misalnya seperti regangan pada peritonium parietalis, dan luka pada dinding perut.
Gejala
Gejala yang biasanya sering menyertai sakit perut ada bermacam-macam, diantaranya :
• Sakit buang air kecil atau sering buang air kecil
• Perutbterasa sakit saat disentuh
• Mual dan muntah
• Rasa sakit berlangsung lebih dari beberapa jam
• Dehidarasi
• Demam
Nyeri perut akut ( tiba-tiba parah) atau kronis (berlangsung lama) bagaimanapun, membutuhkan perhatian dan perawatan medis. Anda perlu ke pelayanan keseahatan jika mengalami gejala berikut :
• Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
• Lecapekan yang tidak dapat dijelaskan
• Perubahan atau gangguan dalam buang air besar, seperti sembelit kronis atau diare, yang tidak sembuh sembuh dalam beberapa jam atau haru
• Perdarahan minor pada dubur atau darah dalam tinja
• Keputihan yang tidak biasa
• Rasa sakit kronis berlanjut setelah minum obat
• Merasakan tanda dan gejala infeksi kandung kemih
• Sakit parah yang datang secara tiba-tiba, terlebih jika diikuti dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celcius
• Feses berdarah dan hitam serta lengket
• Muntah tak terkandali, khususnya jika ada darah dalam muntah
• Tidak bisa buang air kecil
• Pingsang
• Sakit yang semakin parah dengan cepat
• Sakit dada, khususnya pada bagian tulang iga dan menjalar ke perut
• Sakit perut parah yang membaik dengan berbaring
Penyebab
Nyeri perut muncul karena beberapa sebab. Penyebab umum kondisinya biasanya tidak serius. Sementara itu, kondisi lain mungkin membutuhkan penanganan medis. Lokasi dan pola nyeri perut dapat memberikan petunjuk penting soal kondisi tersebut. Lamanya juga berguna untuk menentukan penyebab kondisi ini.
Sakit perut akut berkembang dan bisa ditangani dalam beberapa waktu beberapa jam atau hari. Sakit perut kronis bisa datang pergi. Jenis nyeri ini dapat hadir selama berminggu-minggu,berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Beberapa kondisi bertambah buruk seiring berjalannya waktu.
Beberapa penyebab nyeri perut
• Gastrointeritis ( flu perut )
Dalam kasus ini, nyeri perut biasanya di barengi dengan mual, muntah dan buang air besar. Kotoran berisi cairan yang terjadi jauh lebih cepat dan sering dari pada biasanya setelah makan.
Penyebab dari kondisi ini adalah bakteri dan virus. Gejala yang ditimbulkan biasanya hilang setelah beberapa hari. Gejala yang bertahan lebih dari dua hari mungkin tanda masalah kesehatan yang serius, seperti infeksi atau peradangan, seperti penyakit radang usus.
• Gas
Gas terjadi ketika bakteri di usus kecil memecah makanan yang tidak bisa ditoleransi oleh tubuh. Peningkatan tekanan gas di usus dapat menyebabkan rasa sakit yang tajam.
Gas juga bisa menimbulkan sesak atau pembatasan di perut dan perut kembung atau sendawa.
• Irritable bowel sydrome (IBS)
Orang dengan kondisi ini Irritable bowel sydrome (IBS) atau sindrom iritasi usus kesulitan mencerna makanan. Nyeri perut adalag gejala utama bagi orang dengan Irritable bowel sydrome (IBS). Gejala umumnya termasuk gas, mual, kram, dan kembung.
• Acid refflux
Asam lambung terkadang bergerak mundur dan naik ke tenggorokan. Kondisi ini menyebabkan sensasi terbakar dan rasa sakit. Asam lambung juga menyebabkan gejala sakit perut, seperti kram atau kembung.
• Muntah
Muntah sering menjadi penyebab sakit perut ketika asam lambung bergerak mundur melalui saluran pencernaan dan membuat iritasi pada jaringan. Tindakan fisik muntah juga dapat menyebabkan otot perut menjadi sakit. Berbagai faktor dapat memicu kondisi ini, mulai dari penyumbatan usus hingga keracunan alkohol.
• Gastritis
Ketika lapisan perut meradang atau membengkak, rasa sakit bisa terjadi. Mual, muntah, gas, dan kembung adalah gejala umum gastritis lainnya.
• Intoleransi makan
Bakteri usus dan lambung akan memecah makanan yang tidak dapat di cerna oleh tubuh dan melepaskan gas dalam proses tersebut. Ketika ada banyak bahan makanan yang tidak dapat di cerna, tubuh mulai memproduksi gas yang akan menyebabkan tekanan dan rasa sakit
• Sembelit
Ketika usus menyimpan terlalu banyak zat sisa, ini akan meningkatkan tekanan pada usus besar, yang mungkin akan menyebabkan sakit. Kondisi ini terjadi karena beberapa alasan yaitu :
1. Kekurangan serat atau cairan dalam makanan
2. Penggunaan obat
3. Kurang beraktivitas
• Gastroesophageal refflux disease (GERD)
GERD merupakan kondisi jangka panjang yang melibatkan refluk asam terus menerus. Kondisi ini bisa menyebabkan sakit berat, mulas, dan mual. Ini bisa mengarah pada komplikasi , seperti peradangan esofagus.
• Tukak lambung
Bisul atau luka yang tiadak akan sembuh cenderung menyebabkan sakit perut yang parah dan terus menerus. Kondisi ini juga bisa menyebabkan kembung, gangguan pencernaan, dan penurunan berat badan. Penyebab utama tukak lambung yang paling umum adalah bakteri H.pylori dan penggunaan obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) yang terus di gunakan.
• Crohn’ disease
Crohn’s disease atau penyakit crohn menyebabkan peradangan pada lapisan saluran pencernaan yang menyebabkan rasa sakit, gas, diare, mual, muntah, dan kembung. Mengingat sifatnya yang kronis, kondisi ini dapat menyebabkan kekurangan gizi, penurunan berat badan. Dan kelelahan.
• Celiac disease
Celiac disease atau penyakit celiac terjadi ketika seseorang alerrgi terhadap gluten, protein yang di temukan pada banyak biji-bijian, seperti gandum. Ini menyebabkan peradangan di usus kecil, sehingga mengakibatkan rasa sakit.
• Otot tertarik atau tegang
Cedera atau tegang otot wajar terjadi, mengingat otaot perut dibutuhkan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
Banyak orang yang melakukan olahraga demi membentuk otot perut, yang juga meningkatkan resiko nteri perut.
• Kram menstruasi atau endometriosis
Menstruasi dapat menyebabkan peradangan dan sakit pada perut. Kembung, gas, kram, dan sembelkit juga dapat terjadi selama menstruasi dan menyebabkan ketidaknyamanan perut.
Perempuan dengan endometriosis mungkin mengalami peradangan dan sakit yang lebih parah atau kronis. Endometriosis adalah kondisi saat jaringan yang seharusnya tumbuh di uterus berekembang di bagian tubuh lain, biasanya panggul.
• Infeksi saluran kemih dan kandung kemih
Infeksi saluran kemih biasanya disebabkan oleh bakteri, khususnya spesies E.coli, yang menjajah uretra dan kandung kemih, menyebabkan infeksi. Gejala ini mengakibatkan nyeri tekan, dan kembung di perut bagian bawah.
Penyebab lain
Dalam beberapa kasus, sakit perut merupakan tanda kondisi kesehatan lainnya yang bisa fatal tanpa penanganan segera. Beberapa penyebab lain yang tidak umum dari nyeri perut adalah :
• Radang usus nuntu atau organ perut lain
• Infeksi, penyakit, atau batu ginjal
• Hepatitis
• Kercunan makanan
• Infeksi parasit
• Kondisi jantung, seperti gagal jantumg kongestive
• Kanker organ, terutama kanker perut, pankreas, atau usus
• Hernia hiatal
• Kista yang telah menjadi invasis atau membayangkan fungsi organ tubuh
Faktor Resiko
Ada beberapa faktor resiko seseorang sakit perut diantaranya adalah :
• Mengkonsumsi terlalu banyak alkohol atau minuman berkafein
• Merokok
• Mengkonsumsi obat-obat tertentu, terutama penawar rasa sakit seperti aspirin dan ibuprofen, yang dapat menyebabkan gangguan pada perut.
Diagnosis
Melakukan diagnosis sakit perut tergantung pada penyebab yang mendasari kondisi tersebut. Pemeriksaan fisik yang dilakukan terlebih dahulu untuk menengakkan diagnosis seperti melihat kondisi perut dan menekan perut.
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik bosa dilakukan pemeriksaan penunjang seperti tes pencitraan, seperti :
• MRI, CT scan, Ultrasound, dan sinar X, digunakan untuk melihat organ, jaringan, dan struktur lain di perut secara detail. Pemeriksaan ini dapat membantu mendiagnosis tumor, patah tulang, dan peradangan.
• Colonoscopy ( untuk melihat bagian dalam usus besar dan usus kecil ). Endoskopi (untuk mendeteksi peradangan dan kelainan pada lambung).
• GI bagian atas (tes sinar-X khusus yang me nggunakan zat pewarna kontras untuk memeriksa adanya pertumbuhan radang, penyumbatan dan kelaianan lain di perut).
Pengobatan
Pengobatan sakit perut tergantung pada penyebabnya. Perawatan dapat bervariasi dari obat-obatan hingga perubahan perilaku personal untuk sakit perut yang disebabkan oleh makanan atau minuman tertentu. Pada beberapa kasus, seperti radang usus buntu dan hernia, operasi mungkin diperlukan.
Tidak semua bentuk sakit perut bisa dicegah. Namun, bisa mengurangi resikonya. Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu anda mengurangi nyeri perut diantanya adalah :
• Makan dengan porsi yang lebih sedikit namun sering
• Hindari melewatkan makanan
• Hindari makanan yang pedas, kecut serta makanan yang bersantan.
• Kunyah makanan perlahan sampai bener-bener halus
• Mengontrol pikiran/ hindari stres
Jika memiliki gangguan usus, seperti penyakit crohn, ikuti saran dieet yang telah diberikan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada perut. Dan jika memiliki penyakit GERD, jangan makan dalam waktu dalam 2 jam sebelum tidur.
Posting Komentar untuk "Abdominal Pain - Pengobatan Gejala Abdominal Pain"
Posting Komentar