Hipertensi - Cara Mengatasi Gejala, Komplikasi Hipertensi
Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bias menakibatkan timbulnya berbagai penyakit seperti, gagal ginjal, dan gagal jantung.
Gejala Hipertensi
Hipertensi bisa dikatakan penyakit yang berbahaya karena dapat terjadi tanpa gejala. Sehingga bisa ditemukan saat sudah muncul komplikasi. Namun gejala bisa muncul bila tekanan darah sudah sangat tinggi. Gejala yang mungkin di timbulkan , antara lain :
1. Sakit kepala
2. Lemas
3. Masalah dalam penglihatan
4. Nyeri dada
5. Sesak nafas
6. Aritmia
7. Adanya darah dalam urine
8. Mudah marah
9. Sukar tidur
10. Mudah lelah
11. Mata berkunang-kunang
12. Telinga berdering
13. Mimisan
14. Rasa berat pada tengkuk
Penyebab Hipertensi
Hipertensi terbagi atas hipertensi primer dan sekunder. Hipertensi primer tidak diketahui penyebabnya secara pasti, sedangkan hipertensi sekunder umumnya disebabkan oleh beberapa kondisi diantaranya :
1. Penyakit ginjal
2. Kehamilan
3. Penyakit kelenjar tiroid
4. Tumor kelenjar adrenal
5. Kelainan bawaan pada pembuluh darah
6. Kecanduan alcohol
7. Penyalahgunaan NAPZA
8. Gangguan pernafasan yang terjadi saat tidur (sleep apnea)
9. Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat penurun panas, pereda rasa sakit, obat KB atau obat batuk pilek.
Sebagian besar penderita hipertensi menderitahipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, beberapa factor yang dapat meningkatkan resiko seseotang menderita hipertensi, diantaranya adalah :
1. Usia
Seiring bertambahnya usia, resiko seseorang terserang hipertensi semakin besar. Hipertensi pada pria pada umumnya terjadi pada usia 45 tahun, sedangkan pada wanita biasanya terjadi diatas usia 65 tahun.
2. Ras
Penelitian menyebutkan bahwa kebanyakan orang dengan ras kulit hitam mempunyai tekanan darah tinggi di bandingkan dengan orang yang berkulit putih.
3. Keturunan
Hipertensi rentan terjadi pada orang dari keluarga yang memiliki riwayat darah tinggi
4. Obesitas
Meningkatnya berat badan mengakobatkan nutrisi dan oksigen yang di alirkan ke dalam sel melalui pembuluh darah juga meningkat. Hal ini menagkibatkan peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah dan jantung
5. Terlalu banyak makan garam dan kurang mengkonsumsi kalium
Hal ini dapat mengakibatkan tingginya natrium dalam darah, sehingga cairan tertahan dan meningkat tekanan dalam pembuluh darah
6. Kurang aktivitas
Keadaan ini dapat mengakibatkan meningkat ya denyut jantung, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Kurang aktivitas dan olah raga juga mengakibatkan peningkatan berat badan yang merupakan factor resiko hipertensi.
7. Merokok
Zat kimia dalam rokok bisa membuat pembuluh darah menyempit, yang berdampak pada meningkatnya tekanan dalam pembuluh darah dan jantung.
Kalsifikasi Hipertensi
Ada beberapa klasifikasi dari hipertensi, American Society Hypertension and the International Society of Hypertension pada tahun 2013 telah membagi tingkat keparahan hipertensi seseorang, yaitu :
1. Optimal
Saat kita berada pada kondisi sehat sempurna dan tidak memerlukan pengobatan, kondisi tekanan darah akan berada pada nilai optimal yaitu kisaran 120mmHg/70mmHg.
2. Normal
Tingkat ini, ada kemungkinan tekanan darah di dalam tubuh yang mengalami sedikit kenaikan saat kita beraktivitas. Namun jangan kwatir, hal ini di anggap normal jika masih berada di kisaran 120-129mmHg/80-84mmHg.
3. Normal Tinggi
Tekanan darah yang berada di kisaran 130-139mmHg/85-89mmHg dapat di golongkan dalam tahap ini. Sebaiknya, jika berada pada kondisi ini harus sudah mulai waspada dan menerapka gaya hidup sehat supaya dapat mengontrol tekanan darh agar tidak terus meningkat.
4. Hipertensi Derajat 1
Kondisi ini disebut jug prehipertensi jika diikuti munculnya gejala-gejala hipertensi namun belum ada kerusakan organ pada tubuh. Dalam tahap ini, tekanan darah berada pada kisaran 140-159mmHg/90-99mmHg.
5. Hipertensi Derajat 2
Jika mengalami kondisi ini, maka sudah memerlukan terapi pengobatan. Tekanan darah berada pada kisaran 160-179mmHg/100-109mmHg.
6. Tahap ini merupakan kondisi yang paling berat bagi penderitanya dimana tekanan darah berkisar lebih dari 180mmHg/lebih dari 110mmHg. Beberapa terapi mungkin akan mengalami kegagalan untuk mencapai target penurunan tekanan darah.
Diagnosis Hipertensi
Hipertensi dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan darah. Karena hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala dan lebih sering dialami seseorang yang lanjut usia. Orang dewasa terutama yang berusia di atas 40 tahun dan berisiko tinggi, disarankan untuk melakukan pengecekan darah setiap tahun.
Berikut tahapan pemeriksaan darah yang benar menggunakan alat pengukur tekanan darah , agar dapat hasil yang akurat, diantaranya :
1. Pasien tidak boleh berolahraga, merokok, dan mengkonsumsi minuman yang mengandung kafaein 30 menit sebelum pemeriksaan dilakukan
2. Pasien diminta untuk duduk tenang di kursi, dengan kaki berpijak ke lantai
3. Pastikan membuang air kecil sebelum melakukan pemeriksaan tekanan darah
4. Tidak boleh bicara
5. Lepas pakaian yang menutup manset
6. Pengukuran tekanan darah diulang minimal 2 kali jeda 1-2 menit.
Pengobatan Hipertensi
Menjalani hidup yang sehat dan konsumsi obat anti hipertensi, bisa menjadi langkah efektif untuk mengatasi hipertensi. Nilai tekanan darah resiko pasien terserangkompliksi, seperti serangan jantung, dan stroke, akan menentukan pengobatan yang akn di jalani, secara umum terdapat 2 prinsip dari pengobatan hipertesi yaitu :
1. Perubahan gaya hidup
Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, bisa menurunkan tekanan drah dalam beberapa minggu. Gaya hidup sehat yang perlu dijalani, antara lain
1. Mengadopsi pola diet DASH, yaitu pola makan yang lebih banyak mengandung buah, sayur, susu rendah lemak. Gandum, dan kacang-kacangan.
2. Mengurangi konsumsi garam
3. Perbanyak aktivitas fisik dan berolahraga
4. Menurunkan berat badan
5. Berhenti merokok
6. Mengurangi dan mengindari minuman yang beralkohol
7. Mengurangi minuman yang inggi kafein
8. Melakukan terapi relaksasi
Cara- cara diatas bisa dilakukan dengan atau tanpa di barengin konsumsi obat hipertensi. Meski demikian, penerapan gaya hidup yang sehat lebih awal bisa membuat penderita terhindar dari konsumsi obat hipertensi.
1. Penggunaan oat obatan pada beberapa kasus, penderita hipertensi harus mengkonsumsi obat untuk seumur hidup. Namun, dokter bisa menuunkan dosis atau menghentikan pengobatan jika tekanan darah penderita sudah terkendali dengan mengubah gaya hidup. Penting bagi penderita untuk mengkonsumsi obat dalam dosis yang sudah di tentukan untuk merunakan tekanan darah agar tidak terjadi komplikasi.
Beberapa jenis obat hipertensi :
1. Diuretik bekerja membuang kelebihan garam dalam cairan di tubuh melalui urine, seperti hydrochlorothiazide.
2. Antagonis Kalsium menurunkan tekanan darah dengan melebarkan pembuluh darah. seperti amlodipin dan nifedipin
3. Beta bloker berfungsi menurunkan tekanan darah dengan melebarkan pembuluh darah dan memperlambat detak jantung. Seperti atenol dan bisorpolol
4. ACE inhibitor menurunkan tekanan darah dengan cara membuat dinding pembuluh darah lebih rilek, seperti catopril dan ramipril.
5. Angiotensi 2 receptor blocker (ARB) gungsi obat ini sama dengan ACE inhibitor yaitu membuat pembuluh darah lebih rilek, sehingga tidak diberikan secara bersamaan, seperti losartan dan valsartan
6. Pengahambat rennin. Obat ini berfungsi menghambat rennin, yaitu enzim yang dihasilkan ginbjal dan menaikkan tekanan darah, seperti aliskiren.
Komplikasi Hipetensi
Takanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah dan organ-organ lain dalam tubuh. Jika dibiarkan dan tidak segera di tangani tekanan darah tinggi menimbulkan penyakit serius seperti :
1. Aterosklorosis
Tekanan darah tinggi memicu pergesaran arteri, yang kemudian disertai dengan penimbunan lemak di dinding pembuluh darah. Kondisi ini disevut aterosklorosis. Aterosklorosis ini dapat menimbulkan serangan jantung, stroke dan penyakit arteri perifer.
2. Kehilangan Penglihatan
Kondisi ini karena penebalan dan penyempitan pembuluh darah di mata
3. Diseksi Aorta
Diseksi aorta atau robeknya lapisan dinding dalam aorta.
4. Terbentuknya Aneurisme
Tingginya tekanan darah bisa memicu pembuluh darah melemah dan melebar. Jika kondisi ini terus berlanjut, pembuluh darah bisa pecah.
5. Gagal Ginjal
Tekanan darah tinggi bisa memicu penyempitan pembuluh drah di ginjal.
6. Gagal Jantung
Tingginya tekanan darah membuat jantung bekerja lebih keras untuk memopa darah keseluruh tubuh
7. Demensia Vaskuler
Hipertensi dapat menyebabkan gangguan pada aliran darah ke otak
Pencegahan Hipertensi
Beberapa cara untuk mencegah terjadinya hipertensi diantaranya adalah :
1. Menjaga berat badab ideal
2. Berolahraga secara rutin
3. Konsumsi makanan yang rendah lemak
4. Konsumsi makanan yang kaya serat
5. Kurangi mengkonsumsi garam
6. Kurangi konsumsi alcohol
7. Berenti merokok
8. Konsumsi kfein sesuai yang di ajnurkan.
Posting Komentar untuk "Hipertensi - Cara Mengatasi Gejala, Komplikasi Hipertensi "
Posting Komentar