5 Cara Strategi Investasi Saham Agar Bisa Meraup Untung Banyak
Anak muda masa kini yang baru saja memasuki babak baru pekerjaan anak muda tentunya sudah mulai memikirkan manajemen pendapatan yang tepat. Agar penghasilan dari kerja keras Anda berkembang secara optimal, inilah saatnya untuk mulai berinvestasi bagi Anda yang kini sudah memiliki penghasilan sendiri. Dengan berinvestasi, Anda memiliki kesempatan untuk mengembangkan dana lebih cepat dan mencapai hasil yang lebih baik. Salah satu yang mungkin ingin Anda pertimbangkan adalah berinvestasi di saham. Jadi apa strategi investasi saham Anda untuk mendapatkan keuntungan? Baca artikel ini.
Berinvestasi dalam saham memungkinkan uang yang Anda investasikan melebihi inflasi. Padahal, selain peluang untung yang besar, berinvestasi di saham juga memiliki risiko kerugian yang tinggi. Namun, dengan strategi yang tepat, berinvestasi di saham akan melipatgandakan pendapatan Anda dalam jangka panjang. Strategi investasi saham apa yang harus Anda pertimbangkan?
Strategi investasi saham yang perlu dipertimbangkan
1. Menyimpan dalam stok
Stok tabungan biasanya diinvestasikan dalam sejumlah uang tertentu dalam beberapa jenis saham selama periode waktu yang diperpanjang. Diharapkan saham-saham yang dibeli secara rutin akan naik nilainya di masa yang akan datang, sehingga ketika dijual akan memberikan capital gain.
Padahal, saham tabungan menggunakan strategi investasi Average Dollar Value (DCA) yang bisa diterapkan pada jenis investasi apapun. Anda membeli saham yang sama berulang-ulang, mengabaikan pergerakan harga saham, untuk memiliki saham sebanyak mungkin. Warren Buffett, salah satu orang terkaya di dunia dan dikenal sebagai investor saham terkemuka, adalah salah satu yang menerapkan strategi DCA ini.
Contohnya adalah jika Anda rutin memiliki saham ABCD selama 3 tahun dengan harga beli rata-rata Rp 2.000 per saham. Selama masa jabatan Anda sebagai pemegang saham ABCD, Anda telah menerima beberapa dividen. Saat memasuki tahun keempat, Anda ingin menjual seluruh saham ABCD yang Anda miliki. Harga saham ABCD saat itu adalah Rs 4.200 per saham. Anda memiliki peluang 110% untuk mendapatkan keuntungan karena harga jual saham tersebut telah naik secara signifikan.
2. Perdagangan saham
Perdagangan saham secara harfiah berarti perdagangan saham di mana saham diperdagangkan untuk waktu yang singkat. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan perbedaan jangka pendek dalam pergerakan harga saham, dari 15 menit sehari hingga maksimal dalam seminggu.
Trader lebih fokus memperhatikan sentimen dan kondisi pasar, daripada kondisi yang mendasari saham yang ingin dibelinya. Analisis yang digunakan untuk membeli saham adalah analisis teknikal. Salah satu investor terkenal yang mengadopsi strategi perdagangan saham ini adalah George Soros.
Jika Anda tertarik untuk menerapkan strategi investasi saham melalui perdagangan saham, pastikan Anda telah menguasai analisis teknikal saham dan memiliki waktu yang cukup untuk melacak pergerakan pasar dan harga saham.
3. Nilai investasi
Strategi ketiga yang mungkin ingin Anda pertimbangkan jika Anda ingin berinvestasi di saham adalah strategi investasi nilai. Merupakan strategi investasi yang berfokus pada pembelian sekuritas atau surat berharga. Ini pertama kali diperkenalkan oleh guru investor Ben Graham pada tahun 1934. Saham target adalah saham yang masih di bawah nilai wajarnya (undervalued) dan diyakini dinilai terlalu tinggi dalam jangka panjang. Jadi, ketika hari itu dijual, investor lebih mungkin mendapat untung.
Menurut Tejo Hedayat, praktisi dan penulis buku Value Investing, ada tiga langkah strategi investasi yang harus Anda lalui. Pertama, Anda perlu menemukan inventaris yang lebih murah dari yang seharusnya. Kedua, saham yang dipilih mewakili perusahaan dengan keuangan (baseline) yang baik dan catatan yang stabil. Ketiga, memastikan saham dimiliki oleh perusahaan dengan manajemen yang baik dan tata kelola perusahaan yang baik.
4. Investasi dalam pendapatan
Strategi investasi saham ini berfokus pada pembelian saham dari perusahaan yang secara rutin menawarkan pembagian keuntungan dividen. Strategi investasi pendapatan cocok untuk Anda yang mengharapkan pendapatan tetap dari memiliki saham di suatu perusahaan.
Investor yang menggunakan strategi ini biasanya menahan saham dalam waktu yang lama (buy and hold) karena lebih fokus pada pendapatan dividen daripada mengejar capital gain. Namun ada juga yang menerapkan posisi beli dan jual, yaitu membeli saham pada suatu perusahaan yang ingin membagikan keuntungan, kemudian menjualnya pada saat keuntungan diperoleh dan pada saat harga lebih tinggi.
5. Pertumbuhan investasi
Strategi investasi pertumbuhan berusaha menemukan saham yang dapat menghasilkan keuntungan dan menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang tinggi di masa depan. Tidak seperti investasi nilai, yang menekankan pentingnya menilai nilai atau harga wajar suatu saham (valuation), berinvestasi dalam pertumbuhan tidak benar-benar tentang menilai saham. Yang terpenting, saham dianggap memiliki potensi upside yang signifikan.
Dengan demikian, investor yang menggunakan strategi ini tidak keberatan membeli saham yang sudah tinggi jika mereka percaya bahwa sinyal bahwa saham masih akan naik masih kuat di masa depan.
Posting Komentar untuk "5 Cara Strategi Investasi Saham Agar Bisa Meraup Untung Banyak"
Posting Komentar